DUNIA fashion selalu mengikuti perkembangan tren dalam setiap tahunnya. Pun demikian dengan perkembangan tren busana muslim.
Bersamaan dengan milad (ulang tahun) ke-12 Ikatan Perancang Busana Muslim (IPBM), fashion show pun digelar dengan mengusung konsep Kharisma Khatulistiwa etnik budaya Nusantara. Acara yang digelar IPBM itu sangat berperan dalam mengembangkan tren mode, khususnya busana muslim di Indonesia.
Untuk itu, Herman Nuari, penggagas IPBM 12 tahun lalu mengungkapkan, "Di samping segi bisnis, keeksisan para desainer Bandung untuk membuat desain busana muslim, sudah menjadi bagian dalam penegakan syiar Islam."
Sementara itu, Yana Diah Kusumawati selaku Ketua panitia Milad ke XII, dalam jumpa persnya mengatakan, jumlah anggota IPBM sudah mencapai sekira 26 desainer di seluruh Jawa Barat pada 2008 ini.
"Kegiatan rutin yang kami selenggarakan saat Milad IPBM, mengusung tema yang berbeda-beda. Bahkan, konsep nuansa etnis dari desain yang dibuat tetap menjadi tema utama kami," papar Yana, saat ditemui okezone di Hotel Horison, Bandung, Rabu (10/9/2008).
Sementara itu, Iva Lativah, Ketua IPBM Jawa Barat (Jabar) memaparkan alasan jumlah desainer yang ikut serta dalam milad kali ini yang hanya berjumlah 16.
"Dari 26 anggota IPBM yang terdaftar, sekira 16 orang ikut andil dalam event ini. Sisa anggota yang tidak turut andil dalam kegiatan ini disebabkan tidak adanya konsep mode desainer yang dimiliki," ungkap Iva Latifah.
Dari 16 desainer yang turut menampilkan hasil karyanya dalam kegiatan akbar tahunan ini, seluruh perancang mengusung tema yang berbeda-beda. Di antara deretan desainer tersebut ialah Herman Nuari, Iva Latifah, dan Nuniek Mawardi. Ketiganya mengambil tema konsep perpaduan etnik dan kasual dalam segala bentuk kegiatan yang bisa dipadukan dengan kehidupan modern saat ini.
Konsep desain dengan tema Kharisma Khatulistiwa, diusung oleh desainer Yanna Diah Kusumawati (Rimba Merona), Nuniek Mawardi (Ethnical Voyage), Iva Lativah (Suede Sensation), Ani Medina (Garis-garis harmonis), Joko Aditya (Candu Asmara), Metta Fauzan (Bunga Khatulistiwa), La Viana (Clasical Me), Fenny Sofia (Dewi Sri), Herman Nuary (Gurindam Nusantara), Erni Kosasih (Bunaken).
Sementara itu, desain dengan konsep memukau ditampilkan oleh Nuniek Mawardi (Ethnical Voyage), Iva Latifah (Suede Sensation), Ernie Kosasih (Bunaken), Yanna Diah Kusumawati (Rimba Memora), Fenny Sofia (Dewi Sri).
Kelima karya yang dianggap memukau tersebut ditampilkan dalam pergelaran milad ke-12 IPBM yang berlangsung di Ball Room Krakatau Hotel Horison, Bandung. "Kelima konsep desain tersebut nantinya akan dibawa dalam event internasional dan akan dibukukan fashion book muslim awal 2009 nanti," papar Iva Latifah.
- Kelima konsep tersebut, seperti Ethnical Voyage diilhami dari filosofi dinasti China yang memadukan berbagai unsur budaya suku-suku Nomad di Asia Tenggara. Yaitu menggunakan teknik Gedok dan sentuhan taburan manik-manik bordir, dan sulam tangan bermotif etnik.
- Konsep lainnya yakni, Suede Sensation yang terinspirasi dari nilai sejarah dan budaya Indonesia. Dengan sentuhan eksotik yang berkolaborasi dengan kombinasi antara ekplorasi bentuk ragam hias dan topangan teknik sablon.
- Lain halnya dengan karya hasil Ernie Kosasih, dengan memakai nama Bunaken, inspirasi berasal dari kekayaan alam Indonesia di Manado. Di mana sajian siluet yang digunakan banyak memakai motif bahan yang identik dengan tanaman laut dan mutiara laut. Pemilihan kerutan-kerutan ruffles serta frille banyak digunakan dalam rancangan ini.
- Konsep kasual ala Yanna Diah Kusumawati menjadi tampilan perdana saat event milad ke XII IPBM. Dengan memakai konsep selendang jumputan dari pelangi, aplikasi kebaya dengan bentuk busana muslim yang sesuai syariah Islam, yaitu tidak menonjolkan bentuk tubuh tetapi tetap menutupi aurat wanita, dibalut aksesoris bebatuan asal Jawa Barat. Desain ini bisa diakselerasikan ke segala bidang pekerjaan para wanita muslim.
- Konsep gaun bermotif relief Jawa karya Fenny Sofia menjadi penampilan penutup fashion show IPBM tahun ini. Berasal dari nama Dewi Padi yang selalu membawa kesahajaan dan kesejahteraan bagi rakyatnya, motif busana muslim yang cantik, anggun, dan feminin, dapat berbaur dengan permainan brukat, bordir, dan mutiara corsase yang elegan dan mewah.(nsa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar